Kawan, sudah setahun kau pergi meninggalkan segala kegilaan dunia inih. Segala macam intrik dan masalah dunia yang seakan tiada habisnya. Rindukah kau dengan tanah yang dulu kau tapak??
Kawan, sudah 12 bulan kau brlalu begitu saja. Persis saat kami menyangka hidupmu akan berjalan panjang bersama sang waktu. Hal yang sampai saat ini belum bisa kami mengerti..
Kawan, setahun sudah kau berada disana. Apa yang kau dapat kawan??, sakitkah badanmu?, menderitakah rohmu?. Kau perlu tau bahwa lantunan doa tak pernah kering kami kirim untukmu..
Kepergianmu mengingatkan kami, berpisah denganmu membuat kami sadar, bahwa malaikat maut selalu ada disisi kita. Tak perduli kita muda atau tua. Entah kita di hujat atau di puja. Dia ada, dan menunggu. Menunggu saat penghabisan.
Kawan, sungguh di hari ini aku kembali teringat akan celotehanmu yang ga penting tapi lucu, dan kita tertawa bersama karenanya.
Teringat akan lakumu dengan badan yang kecil, bertingkah tengil tapi tak asing. Itu yang selalu terekam dalam memoriku. sampai saat ini pun sebenarnya aku masih belum menerima apa yang telah Tuhan gariskan kepadamu.
Ini terlalu cepat. Kau bahkan belum memeluk mesra kami satu persatu. Menciptakan sebuah perpisahan termanis.
Tapi sesal pun tak ada arti, karna ku yakin kau pun telah tenang disana, menemukan jalur balapanmu sendiri. Menemukan segala yang kau ingin. Keabadian.
Jika ada orang yang paling menyesal di hari ini, orang itu aku. Aku yang sampai setahun kepergianmu pun tak pernah bisa menengok pusaramu. Selalu alasan dunia yang menjadi penghambat, padahal ku tau, persahabatan itu priceless.
Kawan, setahun semenjak kau pergi, benar tak ada yang berubah. Tapi sadari, kau telah mengisi lubang kecil di hati kami berlabel "sahabat".Ga, ga ada yang pernah berubah, tapi setelah kau tiada, hidup dan rasa ini tak akan pernah sama.
Sampai pada saatnya tiba, tunggu kami disana. Dengan sebuah senyuman dan pelukan hangat khas seorang sahabat. Dan pastinya itu di pintu surga.
We miss U my friend, sampai hari ini pun, rindu ini tak pernah mati. Takkan pernah. SELESAI
Kawan, sudah 12 bulan kau brlalu begitu saja. Persis saat kami menyangka hidupmu akan berjalan panjang bersama sang waktu. Hal yang sampai saat ini belum bisa kami mengerti..
Kawan, setahun sudah kau berada disana. Apa yang kau dapat kawan??, sakitkah badanmu?, menderitakah rohmu?. Kau perlu tau bahwa lantunan doa tak pernah kering kami kirim untukmu..
Kepergianmu mengingatkan kami, berpisah denganmu membuat kami sadar, bahwa malaikat maut selalu ada disisi kita. Tak perduli kita muda atau tua. Entah kita di hujat atau di puja. Dia ada, dan menunggu. Menunggu saat penghabisan.
Kawan, sungguh di hari ini aku kembali teringat akan celotehanmu yang ga penting tapi lucu, dan kita tertawa bersama karenanya.
Teringat akan lakumu dengan badan yang kecil, bertingkah tengil tapi tak asing. Itu yang selalu terekam dalam memoriku. sampai saat ini pun sebenarnya aku masih belum menerima apa yang telah Tuhan gariskan kepadamu.
Ini terlalu cepat. Kau bahkan belum memeluk mesra kami satu persatu. Menciptakan sebuah perpisahan termanis.
Tapi sesal pun tak ada arti, karna ku yakin kau pun telah tenang disana, menemukan jalur balapanmu sendiri. Menemukan segala yang kau ingin. Keabadian.
Jika ada orang yang paling menyesal di hari ini, orang itu aku. Aku yang sampai setahun kepergianmu pun tak pernah bisa menengok pusaramu. Selalu alasan dunia yang menjadi penghambat, padahal ku tau, persahabatan itu priceless.
Kawan, setahun semenjak kau pergi, benar tak ada yang berubah. Tapi sadari, kau telah mengisi lubang kecil di hati kami berlabel "sahabat".Ga, ga ada yang pernah berubah, tapi setelah kau tiada, hidup dan rasa ini tak akan pernah sama.
Sampai pada saatnya tiba, tunggu kami disana. Dengan sebuah senyuman dan pelukan hangat khas seorang sahabat. Dan pastinya itu di pintu surga.
We miss U my friend, sampai hari ini pun, rindu ini tak pernah mati. Takkan pernah. SELESAI
0 komentar:
Posting Komentar