Dihina, di caci, atau di rendahkeun oleh orang lain kadang orang berfikir itu adalah suatu hal yang Negative bagi diri kita. Tapi bagiku tidak demikian, hinaan bagiku adalah suatu anugrah yang tak terduga untuk bisa terus memompa semangat menggapai cita-cita. Hinaan itu indah yang kedatangannya selalu ku nantikan. Tapi bukan berarti ingin dihina terus dan mencari-cari alasan untuk dihina orang.
Hinaan adalah suatu hal yang Positive tergantung kita menyikapinya seperti apa. Apakah dengan dihina orang lantas kita balik menghinanya, melawannya, marah-marah, atau akan kita jadikan sebagai bahan untuk intropeksi diri. Menurutku hinaan bisa menjadi hal yang positive bahkan bisa di jadikan sebagai motivator adalah hinaan yang kita pandang sebagai bentuk kepedulian orang lain terhadap diri kita.
Logikanya gini ; “Orang yang menghina kita tentunya memiliki alasan kenapa kita harus dihina dan alasannya itu ada karena dia perhatian terhadap kita. Buktinya dia tahu kekurangan/kesalahan/kejelekan kita. Padahal biasanya seseorang itu lebih mengetahui kelebihannya di bandingkan dengan kekurangannya. Bahkan kadang kita selalu berfikir kalau kelebihan kita itu ini, kelebihan kitu ini itu. Sedangkan kekurangan kita selalu kita abaikan bahkan di lupakan.
Coba kalian fikir, seberapa sering kalian melakukan intropeksi diri di banding kalian menunjukan kelebihan kalian kepada orang lain. Ketika wawancara kerja ditanya kelebihan kita apa, beribu kelebihan kita sebutkan. Tapi ketika kita ditanya kekurangan kita apa… Apa jawabannya? Kadang bingung.
Jadi ketika ada orang yang menghina kita, setidaknya kita harus bersyukur karena ada orang yang tahu kekurangan kita, kesalahan kita yang selalu kita abaikan sehingga kita tahu kekurangan kita itu apa dan tentunya kita jadi memiliki peluang untuk memperbaiki kekurangan kita, kesalahan-kesalahan kita. Bersyukur telah ada orang yang menghina kita, karena sebenarnya dia telah perhatian terhadap kita. Bukannya di perhatikan itu merupakan hal yang kita inginkan? =))
Dihina manusia tidak akan mendatangkan mudarat apapun. Jangan kita fikirkan, ambil saja manfaatnya (hikmahnya). Jangan mudah terpancing emosi oleh orang lain. Berfikir Positif saja, mungkin dia masih perhatian terhadap kita. Tapi sesekali boleh kita lawan jika benar-benar bisa maslahat untuk kedua belah pihak.
Sekarang bukti dari hinaan itu indah adalah dengan adanya tulisan ini. Tidak akan ada tulisan kalau tidak ada inspirasi, sedangkan inspirasi yang paling mudah adalah inspirasi yang berasal dari sebuah pengalaman. Dengan adanya pengalaman dihina orang kemarin malam maka terciptalah sebuah inspirasi untuk membuat tulisan ini.
Itulah maksud Hinaan Itu Indah. Selain kita dapat mengambil manfaatnya dari hinaan itu, kita juga bisa menghasilkan sebuah karya (sebuah karya berupa tulisan). Terimakasih terhadap orang yang telah menghina, karena kau telah menjadi motivator dalam hidupku. ….
0 komentar:
Posting Komentar